Senin, 11 Mei 2009

Wisma Doa Emalta

Kemarin ada teman tanya, kenapa blognya kok belum diperbaharui. Itu benar, sorry ya, seminggu kami ( aku dan anakku Yoshua) pergi ke jawa untuk doa puasa selama tiga hari di bukit doa Emalta di Kaliurang, Jogjakarta terus daftarin anak ke UKRIM dan perjalanan pulang mampir dulu ke rumah mertua di Jati Murni, Pondok Gede di Bekasi. Eh pulangnya bawa oleh-oleh, sakit mata!! Jadi susah mau ngetik, mataku berair terus, doain biar cepat sembuh ya. Padahal mau ceritain pelayanan di Long Bawan, Krayan.
Doa di wisma Emalta, letaknya kira-kira kurang lebih 150 meter sebelah kiri jalan sebelum terminal Kaliurang yang dapat ditempuh sekitar 20 menit perjalanan dengan taxi dari airport Adi Sucipto, Jogja dengan biaya 75 – 80 ribu dan 10 ribu rupiah kalau naik bus umum. Wisma ini punya fasilitas yang cukup lengkap dengan 16 gua doa yang dinamai sesuai nama nabi-nabi dalam Alkitab dan 48 kamar doa dan 1 buah aula dengan kapasitas untuk 250 orang, menara doa Habakuk, asrama putera dan puteri, maksudnya bukan asrama biasa tetapi tamu yang datang biarpun suami dan isteri, tidurnya harus terpisah di asrama putera dan puteri ini, kan mau doa bukannya honeymoon ya. Juga ada perpustakaan Damaris. Yang dibuat untuk mengenang almarhum, bpk Pdt. Damaris. Perpustakaan ini menyimpan koleksi buku-buku milik Pdt. Damaris dan juga koleksi ijasah dan piagam-piagam yang pernah didapat oleh beliau selama hidupnya juga ada lukisan foto beliau dan isteri serta mesin tik tua yang pernah digunakannya. Malam, pkl. 21.30 wib. Kami tiba di Emalta dan disambut oleh mas Christyadi dan mas Mukijo yang ternyata sudah menunggu kami seharian dan sudah mempersiapkan kamar tidur eh bungalow, omong-omong, katanya (pak Gondo kasih tahu ke pak Walgito), “ boss nya PT. Badak Bontang mau datang”. Bisa-bisa saja. Dan, tak lama kemudian, bu Sri, penguasa kantin Emalta mempersilahkan kami makan nasi pecel yang enak ( makasih bu ). Menikmati malam pertama, eh langsung pilek (untung bukan flu Singapur atau flu babi), yang untungnya paginya bangun tidur langsung baik tapi jadi ritual rutin tiap malamnya. Pagi harinya, kami berkenalan dengan pak Walgito (maaf kalau salah tulis nama), Juru kunci, eh salah, penanggung jawab di Emalta yang juga seorang Gembala Sidang di GPDI di desa Pakem dan isterinya, juga pak Bejo, dinas PU Emalta.
Kami juga berkenalan dengan pak Yoseph, seorang pelayan Tuhan di GESBA, Magelang, orangnya pintar, bacaannya buku-buku yang berbahasa Inggris melulu yang sebenarnya aku juga bisa baca cuma nda bisa ngartikan saja, ha, ha, ha…
Hal yang menarik di Emalta ini yaitu tidak adanya tarif untuk berdoa se jam atau bahkan menginap, pengunjung hanya disediakan kotak dan amplop untuk persembahan kasih sesuai dengan kelelaan hati saja kecuali untuk pemakaian aula, baru ada batasan minimal persembahan kasih untuk rombongan. Di sini juga ada kolam pembaptisan buat yang mau adakan pembaptisan air dan ada ruang khusus untuk yang mau berdoa puasa full 3 hari yaitu ruang doa Elia yang dilengkapi dengan tempat tidur dan kamar mandi di dalam, tentu saja, maksudnya supaya orang nda perlu keluar dan tempatnya pun ada di atas pinggiran tebing yang masih dipenuhi oleh pepohonan yang lebat dan kalau beruntung, kita dapat melihat monyet-monyet yang datang untuk melihat orang-orang asing yang datang berkunjung. Wisma Emalta ini terletak di desa di bawah kaki gunung Merapi yang asri dan kalau hari libur biasanya dipenuhi oleh Wisatawan baik local ataupun mancanegara, rasa-rasanya tiap rumah di desa ini adalah penginapan dan selain itu ada beberapa hotel dan Wisma2 yang lain yang juga biasa dipakai tempat retreat diantaranya wisma Eden. Untuk makan, jangan kuatir, karena selain di wisma Emalta disediakan kantin juga di sekitarnya banyak sekali warung dan rumah makan yang kebanyakan menyediakan sate kelinci, malam terakhir sebelum kami pulang, kami menikmatinya, ehm, lumayan enak.
Hari ke tiga, pak Gondo mengajak saya untuk ikut dalam pelayanannya di PD Mawar dan di sana, saya didoakan oleh team doa PD Mawar dan mendapatkan ayat dari Ayub 29: 20, juga ke ibadah FGBMFI di rumah salah seorang pemilik perusahaan batik yang juga seorang desainer batik yang saat itu sedang sakit stroke. Dan, pulangnya ibu Gondo memberikan oleh-oleh baju batik untuk saya dan isteri (jangan ngiri ya). Terimakasih untuk pengurus wisma Emalta: bpk dan ibu Walgito, mas Christ, mas Bejo, mas Mukijo dan ibu Sri juga pak Yoseph, teman-teman di PD mawar dan FGBMFI chapter otomotif, Jogja dan tentu saja untuk bpk dan ibu Gondo Wijoyo, Tuhan berkati dan jangan bosan-bosan untuk kami repotkan ya, oh ya untuk yang mau doa di Emalta dapat menghubungi no telp. 0274 895111 atau 895118 atau no hp 0812 2760 039/ 0812 770 848. sekedar informasi, wisma Emalta tidak melayani/menyediakan tempat untuk keperluan lain selain untuk doa , seminar doa, gerakan doa dan acara-acara lain yang berhubungan dengan doa, terimakasih ya udah mau baca. Tuhan memberkatimu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar